Di akhir abad ke-19, diawali dari usaha pemisahan psikologi dari filsafat, muncul istilah Psychologismus-Streit atau "perselisihan psikologisme". Apa itu psikologisme? Psikologisme adalah pandangan bahwa segala konsep/ gagasan dalam filsafat (batasan pengetahuan, sistem logika, dan lain-lain) dapat ditarik penjelasannya pada pengalaman mental atau proses psikologis (Vrahimis, 2013: 9). Posisi psikologi yang kian mantap dengan penelitian empiriknya membuat filsafat mesti mendefinisikan kembali tugas dan posisinya: jika segala problem filsafat bisa direduksi pada aspek mental, masih adakah sesuatu yang disebut sebagai filsafat "murni"? Menariknya, perselisihan ini tidak hanya di ranah perdebatan intelektual, tapi juga terbawa-bawa hingga ke ranah politik. Pada tahun 1913, 107 filsuf, beberapa diantaranya adalah Edmund Husserl, Paul Natorp, Heinrich Rickert, Wilhelm Windelband, Alois Riehl, dan Rudolf Eucken menandatangani petisi yang menuntut menteri kebudayaan Jer
20 Ramadhan 1433
The Next Three Days adalah film garapan Paul Haggis yang merupakan remake dari film Prancis tahun 2008, Pour Elle. Film berdurasi 153 menit ini
berkisah tentang pengorbanan seorang pria bernama John Brennan (Russell Crowe)
yang berupaya membebaskan istrinya, Lara Brennan (Elizabeth Banks) dari penjara
di Kota Pittsburgh.
Tidak pernah terbayangkan
sebelumnya bagi John Brennan, bahwa dia harus berurusan dengan sisi gelap
dunia. Ia yang bekerja sebagai guru di pelajaran sastra, mesti berhadapan
dengan urusan paspor gelap, pembuatan kunci palsu, manipulasi data kesehatan,
penodongan, hingga pembunuhan, demi membebaskan sang istri dari penjara. Apa
yang dilakukan oleh John adalah sebuah kefrustasian setelah jalur legal yang ia
tempuh tidak sanggup untuk meringankan hukuman Lara yang dikenai pasal
pembunuhan dan divonis hukuman seumur hidup. John, dalam tiga tahun,
mempelajari dengan seksama seluk beluk penjara Kota Pittsburgh dan berupaya
menanggalkan segala reputasi bersihnya sebagai seorang guru, untuk kemudian
membebaskan seorang narapidana –yang berisiko membuat John jadi seorang
narapidana juga-.
The Next Three Days cukup memberikan ketegangan yang konsisten
sepanjang film. Membuatnya cukup pantas untuk dikategorikan sebagai thriller. Bahkan hingga menjelang akhir
film pun, penonton masih sulit menebak bagaimana akhir ceritanya. Tak hanya
tentang bagaimana taktik John dalam menembus barikade pertahanan penjara yang
menyekap sang istri, film ini juga menarik karena melihat bagaimana kontradiksi
perasaan John sebagai orang yang berpendidikan dan tak akrab dalam melakukan
kejahatan, tapi harus dilakukan atas dasar kecintaan pada sang istri dan juga
anak semata wayangnya, George Brennan (Brian Denehy). Film ini bagus,
menghibur, tapi tidak terlalu istimewa.
Rekomendasi: Bintang Tiga
Comments
Post a Comment