Ilustrasi dihasilkan oleh AI Ada macam-macam pengandaian untuk manusia tertentu yang dianggap tak-lagi-seperti-manusia. Dalam sebuah pertarungan UFC (contoh ini dipilih karena saya sering menontonnya di Youtube), misalnya, seorang petarung yang begitu ganas dalam melancarkan pukulan dan bantingan bisa diibaratkan oleh komentator "seperti hewan". Mungkin karena petarung tersebut begitu "kehilangan akal", memanfaatkan hanya nalurinya untuk menerkam, memanfaatkan seluruh tubuhnya untuk menghabisi mangsa. Ada juga perandaian lain yang non-manusia, yaitu mesin. Menyebut manusia sebagai mesin sama-sama memperlihatkan "kehilangan akal", tetapi lebih menunjuk pada suatu gerakan otomat, kadang repetitif, yang kelihatannya bisa dilakukan berulang-ulang tanpa mengenal rasa lelah. Mungkin bisa dibayangkan pada Cristiano Ronaldo muda yang larinya begitu kencang atau petinju yang bisa menghujamkan pukulan terus menerus seolah-olah dia diprogram demikian. Tubuh adalah ...
Setiap hari saya bergaul dengan para pekerja lapak yang sebagian besar diantaranya adalah perempuan. Obrolan yang terjadi bisa seputar omzet, candaan-candaan ringan, hingga curhat masalah pribadi. Masalah pribadinya begitu beragam, mulai dari korban KDRT, perselisihan dengan mantan suami, pacaran beda agama, sampai mengaku selingkuh karena tak cinta lagi pada suaminya. Persoalan-persoalan pribadi itu sudah tak perlu dibahas. Yang saya amati lebih pada: hampir semua dari mereka punya pasangan, bisa pacar atau suami, padahal usia beberapa dari mereka sangatlah muda. Ada yang masih 24 tahun, 22, bahkan 19 sudah menikah. Mungkin fenomena semacam itu wajar saja, tetapi saya coba memandangnya dari sisi yang lain. Mereka seperti ada keharusan untuk selalu punya pasangan. Semacam cara untuk melepaskan diri dari kehidupan orang tua yang kelihatannya sulit (menurut pengakuan mereka) sekaligus sebagai sandaran psikologis atas kerja-kerja yang alienatif sebagai penunggu lapak....