Ilustrasi dihasilkan oleh AI Ada macam-macam pengandaian untuk manusia tertentu yang dianggap tak-lagi-seperti-manusia. Dalam sebuah pertarungan UFC (contoh ini dipilih karena saya sering menontonnya di Youtube), misalnya, seorang petarung yang begitu ganas dalam melancarkan pukulan dan bantingan bisa diibaratkan oleh komentator "seperti hewan". Mungkin karena petarung tersebut begitu "kehilangan akal", memanfaatkan hanya nalurinya untuk menerkam, memanfaatkan seluruh tubuhnya untuk menghabisi mangsa. Ada juga perandaian lain yang non-manusia, yaitu mesin. Menyebut manusia sebagai mesin sama-sama memperlihatkan "kehilangan akal", tetapi lebih menunjuk pada suatu gerakan otomat, kadang repetitif, yang kelihatannya bisa dilakukan berulang-ulang tanpa mengenal rasa lelah. Mungkin bisa dibayangkan pada Cristiano Ronaldo muda yang larinya begitu kencang atau petinju yang bisa menghujamkan pukulan terus menerus seolah-olah dia diprogram demikian. Tubuh adalah ...
Minggu, 8 Februari 2009
Hari itu aku duduk sendiri
Malam-malam lampu dimatikan
Mata terpejam pekat menerkam
Yang tersisa tinggal bunyi-bunyian
Datang dari si gila Zappa
Lalu cahaya itu datang
Membingkai pekatku segi empat
Setiap gebuk drum ada ledakan gemintang di sana
Ya, ya, disana
Kau tidak akan melihatnya
Raungan gitar mengilatkan cahaya
Tipis
di sudut kiri bawah
Betotan bas melahirkan kunang-kunang
Terbang melayang terbebas tanpa berkedip
Beethoven sekarang ambil bagian
Memainkan simfoni nomor sembilan
Jayalah ia sang mahakarya
Memainkan Ode a La Allegria
Dari bintang ia turun ke bumi
Mencari tempat yang pas untuk melihat angkasa
Angkasa angkasa dimanakah kamu
Aku disini mencari kebermaknaan dari hal-ikhwal
Dahulu mungkin semuanya satu
Tapi pikiran membelah semuanya
Menjadi lemah dan terpecah
Maka biarkan aku meleburkannya kembali
Menjadi cinta dan rindu yang tak bernama
Tubuhku bergetar hebat
Lalu jatuh lunglai dalam kegilaan yang nikmat
Wah, ending-nya klimaks.
ReplyDelete