Jalan beberapa hari jaga, saya mulai bosan. Rasanya berat sekali menunggui dagangan yang pembelinya terhitung sedikit. Lebih menderita lagi jika melihat barang dagangan sebelah lebih ramai dibeli. Hal yang menjadi hiburan adalah menulis terus menerus, supaya tidak terlihat bengong. Supaya tidak mati gaya. Beberapa hari yang lalu, pas hari awal-awal saya mulai jaga, tiba-tiba saya punya keberanian untuk posting foto di Instagram. Setelah itu mulai merambah ke Facebook, lalu mulai semangat untuk posting sejumlah story di Instagram, mulai dari tentang jalannya kasus sejauh ini sampai kegiatan sehari-hari. Entah keberanian dari mana, tiba-tiba saya mem-posting story tentang tulisan-tulisan yang diturunkan dari berbagai website. Saya menuliskan, "Siapa yang mau tulisan saya? Gratis, akan saya kirimkan via e-mail". Ternyata banyak juga yang menginginkan tulisan-tulisan itu, ada lebih dari 90 orang. Kemudian saya terpikir untuk membuat grup lagi, bersama orang-orang yang bisa di
Panoptikon adalah konsep arsitektur yang digagas oleh Jeremy Bentham di akhir abad ke-18. Terdiri dari dua kata yaitu pan yang berarti semua dan optikon yang artinya mengamati, panoptikon bisa dipahami sebagai: "desain gedung yang memungkinkan satu pihak bisa mengawasi seisi gedung tanpa yang diawasinya merasa terawasi." Konsep panoptikon ini terutama diterapkan dalam penjara. Contoh terbaiknya ada pada bangunan penjara Presidio Modelo di Kuba. Seperti ini dia gambarnya: Gambar diambil dari sini . Lisensi milik Friman . Menara di tengah ini adalah kunci konsep pengawasan yang ditawarkan Bentham. Menara tersebut berputar dan di dalamnya ada sipir yang mengamati dengan seksama sel-sel di sekelilingnya. Michel Foucault melihat bahwa terlepas dari ternyata tidak ada sipir di balik menara tersebut, struktur kesadaran para napi akan menganggap dirinya selalu berada dalam pengawasan. Foucault kemudian mengabstraksi konsep panoktikon ini dalam kritiknya terhadap apa