Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2018

Seperti Hewan, Seperti Mesin

Ilustrasi dihasilkan oleh AI Ada macam-macam pengandaian untuk manusia tertentu yang dianggap tak-lagi-seperti-manusia. Dalam sebuah pertarungan UFC (contoh ini dipilih karena saya sering menontonnya di Youtube), misalnya, seorang petarung yang begitu ganas dalam melancarkan pukulan dan bantingan bisa diibaratkan oleh komentator "seperti hewan". Mungkin karena petarung tersebut begitu "kehilangan akal", memanfaatkan hanya nalurinya untuk menerkam, memanfaatkan seluruh tubuhnya untuk menghabisi mangsa.  Ada juga perandaian lain yang non-manusia, yaitu mesin. Menyebut manusia sebagai mesin sama-sama memperlihatkan "kehilangan akal", tetapi lebih menunjuk pada suatu gerakan otomat, kadang repetitif, yang kelihatannya bisa dilakukan berulang-ulang tanpa mengenal rasa lelah. Mungkin bisa dibayangkan pada Cristiano Ronaldo muda yang larinya begitu kencang atau petinju yang bisa menghujamkan pukulan terus menerus seolah-olah dia diprogram demikian.  Tubuh adalah ...

Jumat Apresiasi Musik: Bereksplorasi Bersama Tesla Manaf

Pada hari Jumat, 16 Februari itu, saya diminta oleh Kang Djaelani untuk mengisi forum bernama Jurasik atau Jumat Apresiasi Musik. Acara yang katanya diadakan setiap bulan di minggu ketiga tersebut diadakan di Jendela Ide, Sasana Budaya Ganesha. Secara umum, Jurasik merupakan forum yang menampilkan berbagai musisi atau kelompok musik untuk kemudian diapresiasi sekaligus ditanggapi.  Pada Jurasik kemarin itu, yang tampil adalah musisi yang lebih dikenal sebagai gitaris jazz, Tesla Manaf. Acara dimulai cukup ngaret karena seperti biasa, menunggu lebih banyak audiens untuk hadir. Setelah acara dibuka oleh Kang Djaelani selaku inisiator dan juga salah satu penanggap, Tesla langsung tampil memainkan bebunyian, berduet dengan pemain drum Rio Abror.  Iya, Tesla tidak bermain gitar. Ia memainkan seperangkat alat yang menghasilkan bunyi-bunyi yang jauh dari kenyamanan. Kita bisa katakan, Tesla tengah memainkan sesuatu yang di luar kebiasaannya. Dari seperangkat alat yang d...

Definisi Seni yang Kubaca dan Kudengar

  Kata manusia yang tinggal di gua, seni adalah gambaran dan harapan tentang cuaca dan hewan buruan. Kata dramawan Yunani, seni adalah ketika orang kaya memainkan tragedi, dan orang miskin memainkan komedi. Kata Plato, seni adalah ekspresi yang diturunkan dari dunia ide, tempat kita pernah hidup, sebelum lahir ke alam eksistensi ini. Kata Aristoteles, seni adalah segala yang simetris, yang bentuk-bentuknya bisa diukur secara matematis. Kata orang-orang Persia, seni adalah cara untuk mengagungkan kekuasaan sang raja. Kata peradaban Islam, seni adalah kerendahan hati agar ciptaanmu tidak menandingi ciptaan-Nya. Kata Gian Lorenzo Bernini, seni adalah bagaimana kamu bisa memuaskan selera keluarga Medici. Kata Immanuel Kant, seni adalah segala sesuatu yang tidak punya fungsi dan kepentingan. Kata Arthur Schopenhauer, seni adalah cara untuk menyadari, bahwa eksistensi manusia adalah begitu menyedihkan. Kata Friedrich Nietzsche, seni adalah gejolak Dyonisian, yang dalam mabuknya ...