Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2018

Guru Spiritual

    Tulisan ini bukan hendak mengagung-agungkan guru spiritual. Tulisan ini adalah hasil renungan atas film dokumenter di Netflix berjudul Bikram: Yogi, Guru, Predator (2019). Bikram Choudhury (lahir tahun 1944) adalah guru yoga pendiri Bikram Yoga yang populer sejak tahun 1970-an dengan cabang tersebar hingga 40 negara. Bikram Yoga mengajarkan 26 postur yang semuanya dilatih dalam temperatur mencapai 41 derajat celcius. Selain populer karena muridnya yang berjumlah jutaan dan cara mengajarnya dengan hanya menggunakan celana renang ketat, Bikram juga adalah pelaku kekerasan dan pelecehan seksual terhadap sejumlah muridnya. Hal inilah yang mengganggu saya dalam artian, seorang guru spiritual yang identik dengan dunia ketimuran sebagai dunia yang sebisa mungkin melepaskan keterikatan terhadap "nafsu kedagingan", ternyata begitu problematik dalam urusan seks yang konsensual.  Problem guru spiritual ini terletak pada pengkultusannya. Sebagaimana diperlihatkan dala

Jumat Apresiasi Musik: Bereksplorasi Bersama Tesla Manaf

Pada hari Jumat, 16 Februari itu, saya diminta oleh Kang Djaelani untuk mengisi forum bernama Jurasik atau Jumat Apresiasi Musik. Acara yang katanya diadakan setiap bulan di minggu ketiga tersebut diadakan di Jendela Ide, Sasana Budaya Ganesha. Secara umum, Jurasik merupakan forum yang menampilkan berbagai musisi atau kelompok musik untuk kemudian diapresiasi sekaligus ditanggapi.  Pada Jurasik kemarin itu, yang tampil adalah musisi yang lebih dikenal sebagai gitaris jazz, Tesla Manaf. Acara dimulai cukup ngaret karena seperti biasa, menunggu lebih banyak audiens untuk hadir. Setelah acara dibuka oleh Kang Djaelani selaku inisiator dan juga salah satu penanggap, Tesla langsung tampil memainkan bebunyian, berduet dengan pemain drum Rio Abror.  Iya, Tesla tidak bermain gitar. Ia memainkan seperangkat alat yang menghasilkan bunyi-bunyi yang jauh dari kenyamanan. Kita bisa katakan, Tesla tengah memainkan sesuatu yang di luar kebiasaannya. Dari seperangkat alat yang diletakkan

Definisi Seni yang Kubaca dan Kudengar

  Kata manusia yang tinggal di gua, seni adalah gambaran dan harapan tentang cuaca dan hewan buruan. Kata dramawan Yunani, seni adalah ketika orang kaya memainkan tragedi, dan orang miskin memainkan komedi. Kata Plato, seni adalah ekspresi yang diturunkan dari dunia ide, tempat kita pernah hidup, sebelum lahir ke alam eksistensi ini. Kata Aristoteles, seni adalah segala yang simetris, yang bentuk-bentuknya bisa diukur secara matematis. Kata orang-orang Persia, seni adalah cara untuk mengagungkan kekuasaan sang raja. Kata peradaban Islam, seni adalah kerendahan hati agar ciptaanmu tidak menandingi ciptaan-Nya. Kata Gian Lorenzo Bernini, seni adalah bagaimana kamu bisa memuaskan selera keluarga Medici. Kata Immanuel Kant, seni adalah segala sesuatu yang tidak punya fungsi dan kepentingan. Kata Arthur Schopenhauer, seni adalah cara untuk menyadari, bahwa eksistensi manusia adalah begitu menyedihkan. Kata Friedrich Nietzsche, seni adalah gejolak Dyonisian, yang dalam mabuknya itu,