Pada tanggal 21 Agustus 2024, seorang perempuan, mantan mahasiswi, menjangkau saya via DM Instagram untuk mengucapkan simpati atas hal yang menimpa saya. Singkat cerita, kami berbincang di Whatsapp dan janjian untuk berjumpa tanggal 6 September 2024 di Jalan Braga. Tidak ada hal yang istimewa. Dia sudah punya pacar dan juga memiliki mungkin belasan teman kencan hasil bermain dating apps . NK baru saja bercerai dengan membawa satu anak lelaki. Dia adalah mahasiswi yang saya ajar pada sekitar tahun 2016 di sebuah kampus swasta. Dulu saya tidak punya perhatian khusus pada NK karena ya saya anggap seperti mahasiswa yang lainnya saja. Namun belakangan memang dia tampak lebih bersinar karena perawatan diri yang sepertinya intensif. Selain itu, bubarnya pernikahan selama sebelas tahun membuatnya lebih bebas dan bahagia. Sejak pertemuan di Jalan Braga itu, saya tertarik pada NK. Tentu saja NK tidak tertarik pada saya, yang di bulan-bulan itu masih tampak berantakan dan tak stabil (fisik, ...
"The art of combining sounds or tones for reproduction by the voice or by various kinds of musical instruments in rhythmical, melodic, and harmonic form so as to affect the emotions." (The Universal English Dictionary) Demikianlah musik didefinisikan oleh salah satu sumber. Definisi macam ini, dalam ilmu logika dinamakan definisi gambaran, yakni menyebutkan seluruh konsep yang berada di dalamnya. Jika kau merasa tak rela musik didefinisikan dengan cara ini, maka simak definisi ala Friedrich Nietzsche (1844-1900): "Without music life would be a mistake." Meski tak tepat benar, tapi bolehlah mengategorikan ini adalah bentuk definisi tujuan, yakni mendefinisikan sesuatu berdasarkan tujuan serta maksud dari sebuah konsep. Seolah-olah, "Tujuan dari musik adalah membuat hidupmu menjadi benar." Leonard Bernstein (1944-1990) mencoba mendefiniskan dengan cara lain, yakni membuat klasifikasi, bahwa musik itu adalah empat adanya: Narative-literary , yakni musik menje...