Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2014

Tentang Perempuan Bernama NK

Pada tanggal 21 Agustus 2024, seorang perempuan, mantan mahasiswi, menjangkau saya via DM Instagram untuk mengucapkan simpati atas hal yang menimpa saya. Singkat cerita, kami berbincang di Whatsapp dan janjian untuk berjumpa tanggal 6 September 2024 di Jalan Braga. Tidak ada hal yang istimewa. Dia sudah punya pacar dan juga memiliki mungkin belasan teman kencan hasil bermain dating apps .  NK baru saja bercerai dengan membawa satu anak lelaki. Dia adalah mahasiswi yang saya ajar pada sekitar tahun 2016 di sebuah kampus swasta. Dulu saya tidak punya perhatian khusus pada NK karena ya saya anggap seperti mahasiswa yang lainnya saja. Namun belakangan memang dia tampak lebih bersinar karena perawatan diri yang sepertinya intensif. Selain itu, bubarnya pernikahan selama sebelas tahun membuatnya lebih bebas dan bahagia. Sejak pertemuan di Jalan Braga itu, saya tertarik pada NK. Tentu saja NK tidak tertarik pada saya, yang di bulan-bulan itu masih tampak berantakan dan tak stabil (fisik, ...

Kita dan Ivan Dmitrich

Ivan Dmitrich Gromov adalah salah satu tokoh dalam cerpen Ruang Inap no. 6 yang ditulis oleh Anton Chekhov. Ia adalah orang yang menjadi gila oleh sebab rasa takutnya pada sekeliling. Ivan Dmitrich sesungguhnya mahasiswa yang cerdas dan rajin membaca. Namun sejak keluarganya mengalami keruntuhan ekonomi, kejiwaannya mengalami degradasi sedikit demi sedikit. Ia menjadi takut dijebloskan ke penjara. Ia merasa orang-orang tengah berkomplot untuk menjebloskannya ke penjara. Ketika terjadi peristiwa pembunuhan di kotanya, ia merasa bahwa orang-orang menuduh ia yang menjadi pembunuhnya. Bunyi dering atau denting pintu gerbang membuatnya terperanjat dan berkeringat dingin. Tukang tungku yang rutin memindahkan tungku di dapur ia curigai sebagai polisi yang menyamar sebagai tukang tungku. Ivan Dmitrich tak terhindarkan lagi untuk dijebloskan, bukan ke penjara, melainkan ke tempat perawatan orang-orang sakit jiwa yang dinamakan dengan Ruang Inap no. 6. Sekilas mungkin kamu setuju bahwa Ivan...

Terima Kasih, Ruang Kecil!

Orang dulu bilang, banyak anak banyak rejeki. Anak saya tidak banyak, cuma satu, tapi rejekinya ada. Rejeki terbaiknya tentu saja rasa bahagia. Rejeki lainnya, misal soal pekerjaan. Tiba-tiba saja saya diterima sebagai dosen tetap di salah satu perguruan tinggi swasta setelah beberapa tahun mengajar kesana kemari dengan status honorer. Tapi agaknya terlalu naif jika saya dengan terburu-buru mengaitkan rejeki ini dengan suatu kepercayaan metafisik "banyak anak, banyak rejeki" -meskipun secara kausal, ada benarnya juga-.  Saya merasa bahwa segala proses menuju dosen tetap yang boleh dikata tidak mudah tersebut, terbantu banyak sekali dari bagaimana saya pernah bergaul di komunitas-komunitas yang ada di ruang kecil seperti Tobucil, Garasi10, KlabKlassik, Madrasah Falsafah, Klab Filsafat Tobucil, ataupun Layarkita. Tidak hanya sebatas itu bantuan mereka. Saya juga merasa sudah dibekali secara cukup oleh komunitas-komunitas tersebut sebelum memulai menjajaki karir dan pergaula...

Ruang Inap no. 6: Kegilaan dan Moralitas

"Ya, saya sakit. Tapi kan berpuluh, beratus, orang gila berlalu-lalang dengan bebas, karena kepicikan Anda tidak mampu membedakan mereka dari orang sehat. Kenapa saya dan orang-orang malang ini mesti duduk di sini menggantikan semuanya, sebagai kambing hitam. Anda, Pembantu Dokter, pengawas, dan semua babi rumahsakit, dalam hubungan susila lebih rendah tak terkira daripada masing-masing kami, tapi kenapa kami yang duduk di sini, dan kalian tidak? Di mana logikanya?" - Ivan Dmitrich Gromov dalam Ruang Inap no. 6   Setiap saya berkesempatan berjumpa dengan Pak Awal Uzhara, ia tidak henti-hentinya membicarakan cerpen Ruang Inap no. 6 . Katanya, "Ini jenis karya naturalisme tinggi yang bagus sekali." Rekomendasi Pak Awal tentu saja tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Ia mengaku "mengenal" Anton Chekhov mulai dari rentetan karya hingga riwayat hidupnya. Ketika akan memulai membaca cerpen tersebut, saya tidak mempersiapkan apa-apa. Maksudnya, saya melakuka...