Tulisan ini bukan hendak mengagung-agungkan guru spiritual. Tulisan ini adalah hasil renungan atas film dokumenter di Netflix berjudul Bikram: Yogi, Guru, Predator (2019). Bikram Choudhury (lahir tahun 1944) adalah guru yoga pendiri Bikram Yoga yang populer sejak tahun 1970-an dengan cabang tersebar hingga 40 negara. Bikram Yoga mengajarkan 26 postur yang semuanya dilatih dalam temperatur mencapai 41 derajat celcius. Selain populer karena muridnya yang berjumlah jutaan dan cara mengajarnya dengan hanya menggunakan celana renang ketat, Bikram juga adalah pelaku kekerasan dan pelecehan seksual terhadap sejumlah muridnya. Hal inilah yang mengganggu saya dalam artian, seorang guru spiritual yang identik dengan dunia ketimuran sebagai dunia yang sebisa mungkin melepaskan keterikatan terhadap "nafsu kedagingan", ternyata begitu problematik dalam urusan seks yang konsensual. Problem guru spiritual ini terletak pada pengkultusannya. Sebagaimana diperlihatkan dala
Bunuh Diri Seneca (1871) karya Manuel Dominguez Sanchez diambil dari sini . Seneca (4 SM - 65) adalah pemikir Romawi yang juga sekaligus penasihat dari Nero, kaisar Romawi yang terkenal tiran dan kejam. Seneca menulis sejumlah karya termasuk tragedi Medea , Thyestes , dan Phaedra , serta pemikiran filosofi yang beberapa diantaranya dituangkan ke dalam buku berjudul Naturales Quaestiones dan surat-surat berjudul Epistulae Morales ad Lucilium . Secara garis besar, pemikiran Seneca adalah tentang stoisisme, suatu aliran pemikiran yang mengajarkan untuk berjarak dari "keinginan", "kehendak", dan "kecenderungan" sebagai cara untuk mencapai ketenangan batin dalam tujuannya mencapai kebahagiaan ( eudaimonia ). Orang-orang stoik biasanya cenderung tenang, bahkan dingin - seperti tidak memiliki emosi - sebagai cara mereka untuk tidak terlalu terlibat secara berlebihan dengan hidup. Namun di sisi lain, Seneca adalah orang dengan kekayaan berlimpah. Ia m