Membicarakan "hati" memang mudah untuk dituding sebagai romantisme, semacam bahasa batiniah yang dibentuk akibat ketidakmampuan menghadapi sesuatu secara rasional sehingga mengalihkannya pada hal-hal abstrak yang tak bisa diverifikasi dan difalsifikasi. "Hatiku mengatakan ada yang salah dengan semua ini", pernyataan semacam itu dipandang tak punya arti dalam ranah argumentasi, apalagi kala ditanya, "Alasannya kenapa?" Hati seringkali tak punya justifikasi, tak butuh justifikasi. Saat beberapa waktu lalu berangkat ke Kabupaten P, saya belajar banyak tentang mengasah hati melalui berbagai ritual keagamaan yang sebelumnya tak rutin saya lakukan. Tujuan ritual-ritual semacam itu, salah satunya, adalah merawat hati, membuatnya lebih terdengar, tanpa mesti dibarengi justifikasi. Sang Guru beberapa kali bicara tentang hati beserta penyakit-penyakit yang menyertainya - hal-hal yang sering saya dapati ketika belajar agama di usia SD atau SMP: iri, dengki, sombong,
Football Manager, atau yang dulunya bernama Championship Manager, adalah game PC yang mengambil tema manajer sebuah klub sepakbola. Jika game olahraga kebanyakan menjadikan kita sebagai pemain, FM tidak mengeksploitasi ketangkasan ala genre sports atau action , melainkan lebih ke kecerdikan, ketekunan, ketepatan mengambil keputusan, dan segala-gala yang berkaitan dengan kemampuan-kemampuan manajerial. Maka pantaslah jika game olahraga ini digolongkan pada strategy. Info tentang game ini silakan lihat saja di sini . Saya bermain FM sejak SMP, sejak namanya masih CM. Entah kenapa, bagi saya permainan ini sangat membuat kecanduan. Saya bisa memainkannya seharian penuh, bahkan ketika mengetik ini pun game tersebut masih berjalan. Dalam tingkat kecanduan yang parah, saya bisa tidak tidur dan kontra-produktif: waktu masih kuliah, kuliah jadi telat, sedangkan kali ini, saya jadi jarang menulis. Maka itu agar jadi produktif menulis, saya ambil jalan tengahnya, yaitu menulis tentang FM, wa