Jalan beberapa hari jaga, saya mulai bosan. Rasanya berat sekali menunggui dagangan yang pembelinya terhitung sedikit. Lebih menderita lagi jika melihat barang dagangan sebelah lebih ramai dibeli. Hal yang menjadi hiburan adalah menulis terus menerus, supaya tidak terlihat bengong. Supaya tidak mati gaya. Beberapa hari yang lalu, pas hari awal-awal saya mulai jaga, tiba-tiba saya punya keberanian untuk posting foto di Instagram. Setelah itu mulai merambah ke Facebook, lalu mulai semangat untuk posting sejumlah story di Instagram, mulai dari tentang jalannya kasus sejauh ini sampai kegiatan sehari-hari. Entah keberanian dari mana, tiba-tiba saya mem-posting story tentang tulisan-tulisan yang diturunkan dari berbagai website. Saya menuliskan, "Siapa yang mau tulisan saya? Gratis, akan saya kirimkan via e-mail". Ternyata banyak juga yang menginginkan tulisan-tulisan itu, ada lebih dari 90 orang. Kemudian saya terpikir untuk membuat grup lagi, bersama orang-orang yang bisa di
Bunuh Diri Seneca (1871) karya Manuel Dominguez Sanchez diambil dari sini . Seneca (4 SM - 65) adalah pemikir Romawi yang juga sekaligus penasihat dari Nero, kaisar Romawi yang terkenal tiran dan kejam. Seneca menulis sejumlah karya termasuk tragedi Medea , Thyestes , dan Phaedra , serta pemikiran filosofi yang beberapa diantaranya dituangkan ke dalam buku berjudul Naturales Quaestiones dan surat-surat berjudul Epistulae Morales ad Lucilium . Secara garis besar, pemikiran Seneca adalah tentang stoisisme, suatu aliran pemikiran yang mengajarkan untuk berjarak dari "keinginan", "kehendak", dan "kecenderungan" sebagai cara untuk mencapai ketenangan batin dalam tujuannya mencapai kebahagiaan ( eudaimonia ). Orang-orang stoik biasanya cenderung tenang, bahkan dingin - seperti tidak memiliki emosi - sebagai cara mereka untuk tidak terlalu terlibat secara berlebihan dengan hidup. Namun di sisi lain, Seneca adalah orang dengan kekayaan berlimpah. Ia m