Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2010

Tentang Perempuan Bernama NK

Pada tanggal 21 Agustus 2024, seorang perempuan, mantan mahasiswi, menjangkau saya via DM Instagram untuk mengucapkan simpati atas hal yang menimpa saya. Singkat cerita, kami berbincang di Whatsapp dan janjian untuk berjumpa tanggal 6 September 2024 di Jalan Braga. Tidak ada hal yang istimewa. Dia sudah punya pacar dan juga memiliki mungkin belasan teman kencan hasil bermain dating apps .  NK baru saja bercerai dengan membawa satu anak lelaki. Dia adalah mahasiswi yang saya ajar pada sekitar tahun 2016 di sebuah kampus swasta. Dulu saya tidak punya perhatian khusus pada NK karena ya saya anggap seperti mahasiswa yang lainnya saja. Namun belakangan memang dia tampak lebih bersinar karena perawatan diri yang sepertinya intensif. Selain itu, bubarnya pernikahan selama sebelas tahun membuatnya lebih bebas dan bahagia. Sejak pertemuan di Jalan Braga itu, saya tertarik pada NK. Tentu saja NK tidak tertarik pada saya, yang di bulan-bulan itu masih tampak berantakan dan tak stabil (fisik, ...

Main Bersama Kappalettas

Suatu selasa tanggal 25 kemarin, saya diberangkatkan ke Jakarta naik travel. Jam travelnya cukup malam, yakni jam 19.45. Ada apa gerangan? Saya ternyata mesti main gitar tiga lagu, untuk sebuah kelompok telegram bernyanyi bernama Kappalettas. Dan jam mainnya tidak lazim, yakni menjelang tengah malam. Soal Kappalettas saya pernah menulis sebelumnya , namun saat itu status saya adalah "korban", sedangkan sekarang, saya terlibat dalam Kappalettas sebagai "terdakwa", atau lawannya korban apa ya? Pokoknya kamilah yang mendatangi si korban. Kappalettas ini adalah kelompok telegram bernyanyi. Jadi kau bisa memesan lagu apa saja (betul nih apa aja, Mba Niken?) untuk kemudian dikirimkan pada target yang kau inginkan. Nantinya si target akan menerima lagu darimu, beserta pesan-pesan lain jika ada, dan boleh juga dengan coklat serta bunga. Yang menarik adalah, lagu dimainkan secara live, memakai format gitar serta vokal (ada biola dan cello sebenarnya, tapi sejauh ini beberapa...

Islam (2)

  "Semua agama baik, tapi tidak semua agama benar." Di masa kecil saya, sering terngiang kalimat itu, yang keluar dari mulut tante. Kalimat tersebut mengacu pada agama Islam yang kami anut. Saya pikir itu kalimat keren, bijaksana, dan membuat pelbagai persoalan keagamaan menjadi sangat jelas. Ini adalah kalimat tegas dan anti-pluralisme, membuat asing segala yang liyan. Memicu pandangan untuk menilai the others sebagai sesat dan hina. Rendah. Beranjak besar, lagi-lagi kalimat itu semakin terfalsifikasikan. Ini terpicu oleh pergaulan saya yang banyak diantaranya adalah non-muslim, terutama dari kalangan musik klasik. Saya melihat budi baiknya, keyakinannya akan agama yang dia anut, serta toleransi antar beragamanya, membuat saya berpikir, "masa sih mereka-mereka ini termasuk orang 'bersalah', dan maka itu masuk ke neraka?" Saya semakin bulat menyatakan bahwa semua agama juga benar dan membenamkan jauh-jauh kalimat si tante, terutama setelah masuk bangku kuli...