Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2012

Tentang Perempuan Bernama NK

Pada tanggal 21 Agustus 2024, seorang perempuan, mantan mahasiswi, menjangkau saya via DM Instagram untuk mengucapkan simpati atas hal yang menimpa saya. Singkat cerita, kami berbincang di Whatsapp dan janjian untuk berjumpa tanggal 6 September 2024 di Jalan Braga. Tidak ada hal yang istimewa. Dia sudah punya pacar dan juga memiliki mungkin belasan teman kencan hasil bermain dating apps .  NK baru saja bercerai dengan membawa satu anak lelaki. Dia adalah mahasiswi yang saya ajar pada sekitar tahun 2016 di sebuah kampus swasta. Dulu saya tidak punya perhatian khusus pada NK karena ya saya anggap seperti mahasiswa yang lainnya saja. Namun belakangan memang dia tampak lebih bersinar karena perawatan diri yang sepertinya intensif. Selain itu, bubarnya pernikahan selama sebelas tahun membuatnya lebih bebas dan bahagia. Sejak pertemuan di Jalan Braga itu, saya tertarik pada NK. Tentu saja NK tidak tertarik pada saya, yang di bulan-bulan itu masih tampak berantakan dan tak stabil (fisik, ...

Surat untuk Lajang

Jang, Jika mengenangmu saya selalu senang karena minum es teh selalu ngutang. Tidak ada perasaan dosa kalaupun tak dibayar karena kamu anak muda tak kenal dosa. Kamu anak muda hanya tahu gembira dan berkata-kata. Berkata-kata tentang apa saja yang lewat di depanmu ketika duduk bercengkrama di sebuah foodcourt hanya dengan rokok dan teh botol: Perempuan, kakek tua, perempuan, minuman, perempuan, makanan, bapak-bapak, dan perempuan. Jang, Mari mengenang lebih jauh ketika kamu dan dua orang kawan susumputan di kuburan. Mengisap Djarum Coklat sambil celingukan sebagai bentuk aksi bentrok pertama dengan norma-norma. "De, darimana pulang sekolah kok sore amat," tanya Mamah. Kata kamu, "Kerja kelompok, Mah, di rumah si Kautsar!" Sekarang akan saya kasitahu kamu, Jang. Ibumu tahu kamu bohong, selalu tahu! Tapi wajahmu yang lugu dengan celana biru terlalu mengharukan untuk ditampiling. Jang, Mari dengan asyik mengenang masa malam mingguan. Yang lain senang-senang, kamu mah g...

Sederhana

  "Before a man studies Zen, to him mountains are mountains and waters are waters; after he gets an insight into the truth of Zen through the instruction of a good master, mountains to him are not mountains and waters are not waters; but after this when he really attains to the abode of rest, mountains are once more mountains and waters are waters." Untaian kalimat di atas adalah koan Zen yang cukup terkenal. Sebelum dibahas, saya mengingatkan diri pada novel yang dibaca sekitar dua atau tiga tahun lalu, sebuah mahakarya dari Ernest Hemingway berjudul The Old Man and The Sea (1952). Novel tidak terlalu tebal itu ceritanya sangat sederhana, tentang nelayan tua bernama Santiago yang pergi melaut setelah 84 hari tanpa menangkap ikan satu pun. Di hari ke-85, ia berhasil menangkap dua ikan marlin besar yang sekaligus juga menarik perhatian hiu-hiu untuk ikut bersantap. Santiago berjuang, bertarung melawan si hiu demi mempertahankan tangkapannya. Ceritanya begitu saja. Yang jadi p...

10 Commandments of The Mafia: Ketika Made-Man Wajib Cinta Keluarga

    Beberapa hari yang lalu, seorang kawan bernama Iqbal nge- whatsapp saya dengan foto di atas plus pesan yang bunyinya, "Mau beli?" Tanpa pikir panjang saya balas, "Mau." Apa alasan saya tidak berpikir panjang? Karena saya sedang keranjingan nonton film-film mafia dalam kurun tiga bulanan terakhir. Sejak The Godfather, saya memang ketagihan melihat penggambaran mafia oleh film-film lain (Scarface, Donnie Brasco, Goodfellas, The Soprano, The Untouchables, Casino, The Departed, dsb). Selain aksi-aksi berdarah serta intrik-intriknya, saya juga suka bagaimana pencitraan dalam film mafia tentang pria yang "sejati", dalam artian mereka menjunjung tinggi nilai-nilai "universal kaum pria" seperti menepati janji serta menghargai wanita. Para anggota sering disebut sebagai Made Man atau "Pria yang terlantik". Jika sudah menonton film-film di atas, maka pernyataan 10 Commandments of The Mafia ini akan sangat menarik: No one can present himself...