Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2016

Guru Spiritual

    Tulisan ini bukan hendak mengagung-agungkan guru spiritual. Tulisan ini adalah hasil renungan atas film dokumenter di Netflix berjudul Bikram: Yogi, Guru, Predator (2019). Bikram Choudhury (lahir tahun 1944) adalah guru yoga pendiri Bikram Yoga yang populer sejak tahun 1970-an dengan cabang tersebar hingga 40 negara. Bikram Yoga mengajarkan 26 postur yang semuanya dilatih dalam temperatur mencapai 41 derajat celcius. Selain populer karena muridnya yang berjumlah jutaan dan cara mengajarnya dengan hanya menggunakan celana renang ketat, Bikram juga adalah pelaku kekerasan dan pelecehan seksual terhadap sejumlah muridnya. Hal inilah yang mengganggu saya dalam artian, seorang guru spiritual yang identik dengan dunia ketimuran sebagai dunia yang sebisa mungkin melepaskan keterikatan terhadap "nafsu kedagingan", ternyata begitu problematik dalam urusan seks yang konsensual.  Problem guru spiritual ini terletak pada pengkultusannya. Sebagaimana diperlihatkan dala

Betawi dalam Sarnadi Adam

"Kalau orang Betawi itu.." Entah berapa kali saya mendengar Pak Sarnadi Adam memulai kalimat dengan kata-kata itu. Meski cuma enam hari berjumpa dalam rangka pameran Asian Silk Link Art Exhibition di Guangzhou, Tiongkok, Pak Sarnadi berhasil membuat saya tertarik untuk mengenal lebih jauh tentang Betawi. Siapakah Pak Sarnadi? Cukup ketik di Google nama "Sarnadi Adam" maka akan ada 3200-an entri terkait nama ini dan hampir semuanya mengaitkan beliau dengan ke-Betawi-an. Secara spesifik bahkan disebutkan bahwa Sarnadi Adam adalah seorang "pelukis Betawi", "maestro seni lukis Betawi", hingga "pelukis Betawi yang go international ".  Tapi tentu, tiada yang lebih menguntungkan daripada punya kesempatan berbincang langsung dengan Pak Sarnadi selama enam hari -daripada sekadar baca-baca tentangnya di internet-. Saya jadi tahu, bahwa Pak Sarnadi pernah berambut gondrong; saya jadi tahu, bahwa setiap dua tahun sekali, Pak Sarnadi berpamer