Pada tanggal 21 Agustus 2024, seorang perempuan, mantan mahasiswi, menjangkau saya via DM Instagram untuk mengucapkan simpati atas hal yang menimpa saya. Singkat cerita, kami berbincang di Whatsapp dan janjian untuk berjumpa tanggal 6 September 2024 di Jalan Braga. Tidak ada hal yang istimewa. Dia sudah punya pacar dan juga memiliki mungkin belasan teman kencan hasil bermain dating apps . NK baru saja bercerai dengan membawa satu anak lelaki. Dia adalah mahasiswi yang saya ajar pada sekitar tahun 2016 di sebuah kampus swasta. Dulu saya tidak punya perhatian khusus pada NK karena ya saya anggap seperti mahasiswa yang lainnya saja. Namun belakangan memang dia tampak lebih bersinar karena perawatan diri yang sepertinya intensif. Selain itu, bubarnya pernikahan selama sebelas tahun membuatnya lebih bebas dan bahagia. Sejak pertemuan di Jalan Braga itu, saya tertarik pada NK. Tentu saja NK tidak tertarik pada saya, yang di bulan-bulan itu masih tampak berantakan dan tak stabil (fisik, ...
Dimulai Desember kemarin, saya tiba-tiba ingin belajar gambar. Gurunya siapa, tidak tahu. Tapi ketika sedang melihat-lihat linimasa di Facebook, tanpa sengaja saya memperhatikan akun seseorang yang sebenarnya sudah saya kenal sejak lama, yaitu R.E. Hartanto - biasa dipanggil Mas Tanto-. Ternyata, dari posting - posting -nya bisa disimpulkan, selain sebagai seorang seniman rupa yang cukup produktif, Mas Tanto juga senang mengajar gambar (untuk yang terakhir ini, memang saya baru tahu). Tanpa pikir panjang, saya sapa dia di fitur pesan Facebook dan kami langsung berbincang untuk sepakat soal harga, waktu les, dan materi belajarnya - yang ia sebut sebagai realisme optis ( optical realism )-. Oia, Mas Tanto, yang cukup nyentrik ini, menyebut program kursusnya sebagai "Klinik Rupa Dokter Rudolfo". Apa yang dipelajari pada mulanya? Awalnya, jujur saja, saya agak ragu. Bagaimana mungkin, tugas pertemuan pertama adalah belajar membuat garis melengkung sebanyak satu rim! Cara m...