Suatu ketika saya menolak Adorno, karena idenya tentang emansipasi lewat musik Schoenberg itu terlalu elitis. Siapa bisa paham Schoenberg, kecuali telinga-telinga yang terlatih dan pikiran-pikiran yang telah dijejali teori musik? Bagaimana mungkin teknik dua belas nada yang tak punya "jalan pulang" tersebut dapat membebaskan kelas pekerja dari alienasi? Namun setelah ngobrol-ngobrol dengan Ucok (Homicide/ Grimloc) awal April kemarin, tiba-tiba saya terpantik hal yang justru berkebalikan. Kata Ucok, memang seni itu mestilah "elitis". Lah, apa maksudnya? Lama-lama aku paham, dan malah setuju dengan Adorno. Pembebasan bukanlah sebentuk ajakan atau himbauan, dari orang yang "terbebaskan" terhadap orang yang "belum terbebaskan" (itulah yang kupahami sebelumnya). Pembebasan bukanlah sebentuk pesan, seperti misalnya musik balada yang menyerukan ajakan untuk demo, meniupkan kesadaran tentang adanya eksploitasi, atau dorongan untuk mengguncang oligarki.
Untuk istriku, Ibu Rumah Tangga yang hebat: LELAKI DAN KURCACI Kurcaci kurcaci Kemanakah kalian? Handukku berantakan, siapa gerangan yang mau membereskan? Kurcaci kurcaci Piring kotor beronggokan, menimbulkan bau tidak sedap Kemanakah kalian? Kok setiap hari aku tunggu tak juga dicuci Kurcaci kurcaci Aku mencari bajuku yang hilang Biasanya mudah ditemukan diantara tumpukan Aku lihat seprai yang kusut Tepiannya lepas lepas sampai tak lagi berbunyi gedebuk setiap aku lempar sisir di atasnya Kemanakah kalian? Apakah sudah enggan untuk membantuku lagi? Oh iya, kurcaci, tahukah kalian, istriku kemana?