Pada tulisan ini, saya Syarif Maulana, akan menjabarkan kronologi selengkap-lengkapnya tentang segala proses berkaitan dengan kasus dugaan kekerasan seksual yang dituduhkan pada saya tanggal 9 Mei 2024 di media sosial X. Tuduhan tersebut menjadi viral dan menyebabkan saya dipecat dari berbagai institusi, tulisan-tulisan diturunkan dari berbagai media, buku-buku dicabut dari penerbitan, dan dikucilkan dari berbagai komunitas filsafat, termasuk komunitas yang saya bangun sendiri, Kelas Isolasi. Penulisan kronologi ini dilakukan dalam rangka menjelaskan duduk perkara dan perkembangan kasus ini pada publik berdasarkan catatan dan dokumentasi yang saya kumpulkan. Tuduhan kekerasan seksual (selanjutnya akan disingkat KS) kepada saya dimulai pada tanggal 9 Mei 2024, dipicu oleh cuitan dari akun @flutuarsujet yang menuliskan “... katanya dia pelaku KS waktu di Tel**m, korbannya ada lima orang …”. Kata “Tel**m” tersebut kemungkinan besar mengacu pada Telkom University, tempat saya bekerja seb
(Ditulis sebagai suplemen untuk Kelas Intensif Menulis Seni di Kaka Café, 13 Mei 2019) Seni, Pada Mulanya Pada mulanya, seni bukanlah suatu kegiatan istimewa, oleh sebab fungsinya yang juga tidak bisa dilepaskan dari aspek-aspek keagamaan, sains, dan juga filsafat. Sebagai contoh, ketika puluhan ribu tahun silam, diketahui bahwa manusia melukis di dinding gua, maka itu tidak hanya kegiatan seni belaka, melainkan juga bentuk aktivitas religi (yang memerlukan bantuan dewa untuk menangkap hewan buruan) dan juga sains (dalam arti untuk menggambar itu sendiri, diperlukan penemuan saintifik dalam bentuk alat-alat). Contoh lain yang lebih konkrit adalah patung Venus dari Willendorf yang ditemukan tahun 1908 oleh Josef Szombathy. Patung yang ditengarai berasal dari 30.000 tahun sebelum masehi tersebut, adalah perwujudan Dewi Venus sebagai dewi kesuburan, yang artinya juga bagi masyarakat setempat dianggap sebagai sesembahan. Zaman Yunani Kuno mungkin sudah mulai ada pemikir