Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2019

Guru Spiritual

    Tulisan ini bukan hendak mengagung-agungkan guru spiritual. Tulisan ini adalah hasil renungan atas film dokumenter di Netflix berjudul Bikram: Yogi, Guru, Predator (2019). Bikram Choudhury (lahir tahun 1944) adalah guru yoga pendiri Bikram Yoga yang populer sejak tahun 1970-an dengan cabang tersebar hingga 40 negara. Bikram Yoga mengajarkan 26 postur yang semuanya dilatih dalam temperatur mencapai 41 derajat celcius. Selain populer karena muridnya yang berjumlah jutaan dan cara mengajarnya dengan hanya menggunakan celana renang ketat, Bikram juga adalah pelaku kekerasan dan pelecehan seksual terhadap sejumlah muridnya. Hal inilah yang mengganggu saya dalam artian, seorang guru spiritual yang identik dengan dunia ketimuran sebagai dunia yang sebisa mungkin melepaskan keterikatan terhadap "nafsu kedagingan", ternyata begitu problematik dalam urusan seks yang konsensual.  Problem guru spiritual ini terletak pada pengkultusannya. Sebagaimana diperlihatkan dala

Penulis Seni, Pentingkah?

  (Ditulis sebagai suplemen untuk Kelas Intensif Menulis Seni di Kaka Café, 13 Mei 2019) Seni, Pada Mulanya  Pada mulanya, seni bukanlah suatu kegiatan istimewa, oleh sebab fungsinya yang juga tidak bisa dilepaskan dari aspek-aspek keagamaan, sains, dan juga filsafat. Sebagai contoh, ketika puluhan ribu tahun silam, diketahui bahwa manusia melukis di dinding gua, maka itu tidak hanya kegiatan seni belaka, melainkan juga bentuk aktivitas religi (yang memerlukan bantuan dewa untuk menangkap hewan buruan) dan juga sains (dalam arti untuk menggambar itu sendiri, diperlukan penemuan saintifik dalam bentuk alat-alat). Contoh lain yang lebih konkrit adalah patung Venus dari Willendorf yang ditemukan tahun 1908 oleh Josef Szombathy. Patung yang ditengarai berasal dari 30.000 tahun sebelum masehi tersebut, adalah perwujudan Dewi Venus sebagai dewi kesuburan, yang artinya juga bagi masyarakat setempat dianggap sebagai sesembahan. Zaman Yunani Kuno mungkin sudah mulai ada pemikir