Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2012

Guru Spiritual

    Tulisan ini bukan hendak mengagung-agungkan guru spiritual. Tulisan ini adalah hasil renungan atas film dokumenter di Netflix berjudul Bikram: Yogi, Guru, Predator (2019). Bikram Choudhury (lahir tahun 1944) adalah guru yoga pendiri Bikram Yoga yang populer sejak tahun 1970-an dengan cabang tersebar hingga 40 negara. Bikram Yoga mengajarkan 26 postur yang semuanya dilatih dalam temperatur mencapai 41 derajat celcius. Selain populer karena muridnya yang berjumlah jutaan dan cara mengajarnya dengan hanya menggunakan celana renang ketat, Bikram juga adalah pelaku kekerasan dan pelecehan seksual terhadap sejumlah muridnya. Hal inilah yang mengganggu saya dalam artian, seorang guru spiritual yang identik dengan dunia ketimuran sebagai dunia yang sebisa mungkin melepaskan keterikatan terhadap "nafsu kedagingan", ternyata begitu problematik dalam urusan seks yang konsensual.  Problem guru spiritual ini terletak pada pengkultusannya. Sebagaimana diperlihatkan dala

30hari30film: The Tree of Life (2011)

11 Ramadhan 1433 H The Tree of Life adalah film eksperimental yang digarap oleh Terrence Malick. Film ini, meski berkisah tentang konflik keluarga, namun Malick tidak melihatnya dalam kacamata sempit keluarga itu sendiri. Ia mengajak penonton untuk melihat konflik tersebut dengan cara pandang mahaluas: Dari sudut pandang penciptaan alam semesta dan evolusi. Sudut-sudut pengambilan gambarnya pun menarik dan tak biasa. The Tree of Life dimulai dengan flashback masa kecil Jack (Sean Penn) ketika ia masih bersama orangtuanya di Texas. Jack mempunyai dua orang adik dan orangtua yang mempunyai karakter ayah dan ibu pada umumnya. Sang ayah, Mr. O’Brien (Brad Pitt) adalah tipikal ayah yang keras, yang melihat dunia si anak kelak akan menjadi dunia yang korup dan menyedihkan. Sehingga Mr. O’Brien lebih membiasakan anak-anaknya untuk mandiri dan disiplin. Sedangkan sang ibu, Mrs. O’Brien (Jessica Chastain) melihat anak-anaknya sebagai berkah, yang harus dijaga, yang mesti mend

30Hari30Film: Indiana Jones and The Raiders of The Lost Ark (1981)

10 Ramadhan 1433 H Indiana Jones and The Raiders of The Lost Ark adalah judul baru bagi film Steven Spielberg yang sebelumnya berjudul Raiders of The Lost Ark ini. Film yang diproduseri George Lucas tersebut, pada masanya meraup keuntungan yang luar biasa dan menjadi film yang legendaris bahkan hingga hari ini. Atas dasar itu, Spielberg membuat beberapa edisi film lagi tentang Indiana Jones mulai dari Indiana Jones and The Temple of Doom ( 1984) , Indiana Jones and The Last Crusade (1989), Indiana Jones and The Kingdom of Crystal Skull (2008) hingga serialnya yang berjudul The Young Indiana Jones Chronicle (1992-1996) . Film tentang Indiana Jones selalu disajikan dengan penuh aksi dan petualangan yang menegangkan nyaris dari menit awal film hingga akhir. Indiana Jones and The Raiders of The Lost Ark berkisah tentang petualangan Indiana Jones (Harrison Ford) yang berupaya menyelamatkan ark (tabut?) agar tidak jatuh ke tangan pihak Nazi. Apa yang istimewa dari tabut?

30hari30film: The Boat That Rocked (2009)

9 Ramadhan 1433 H Meski tidak sukses secara komersil, film The Boat That Rocked punya penggemarnya sendiri terutama di kalangan penggemar musik tahun 60-an –yang terkenal dengan generasi bunga-. Film yang disutradarai Richard Curtis ini mendapat kritikan karena durasinya yang terlalu panjang (135 menit). The Boat That Rocked diputar ulang di Amerika Serikat dengan perubahan judul menjadi Pirate Radio dan pemotongan durasi menjadi 112 menit. Film ini berkisah tentang kehidupan penyiaran radio yang “ilegal”. Ilegal karena frekuensi Radio Rock tidak terdaftar dan diakui oleh pemerintahan Inggris. Meski demikian, radio yang disiarkan dari kapal di tengah North Sea ini digemari oleh mayoritas kaum muda di Inggris karena memutar lagu-lagu pop dan rock yang tengah tren. Di pembukaan film sudah disajikan titik permasalahannya mengapa Radio Rock mesti ada, karena: Radio pemerintah hanya memutar musik pop 45 menit dalam sehari! Film ini cukup dominan dalam mengontraskan

30hari30film: The Buddha: The Story of Siddhartha (2010)

8 Ramadhan 1433 H The Buddha: The Story of Siddhartha adalah film dokumenter garapan David Grubin yang dinarasikan oleh Richard Gere. Berdurasi 112 menit, film ini berkisah tentang perjalanan hidup Siddhartha Gautama mulai dari lahir, remaja, menikah, pergi dari istana, mencari jatidiri, tercerahkan di pohon Boddhi , mendapatkan murid, hingga hari kematiannya. Film ini tidak membosankan karena sutradara sanggup meramu antara narasi; pengakuan dari berbagai orang seperti Dalai Lama, Mark Epstein, William Stanley, Nick Offerman serta beberapa bhiksu Buddha; latar masyarakat India dan Nepal; serta animasi yang menarik. Film dimulai dengan narasi Richard Gere mengenai kelahiran Siddhartha sekitar 2500 tahun silam di perbatasan India dan Nepal. Sebelum melahirkan, sang ibu mendapatkan mimpi yang aneh berkaitan dengan seekor gajah putih. Menurut juru tafsir mimpi, itu artinya sang ibu akan mempunyai anak lelaki yang kelak menjadi seorang pemimpin besar atau ahli spiritual. S

30hari30film: Curse of The Golden Flower (2006)

7 Ramadhan 1433 H       Film ini punya hampir semua syarat untuk menjadi film papan atas: Penampilan para aktor yang prima, jalan cerita yang sukar ditebak hingga akhir, efek pertempuran yang canggih, kostum istimewa, hingga latar istana dan pegunungan yang menawan. Meski demikian, Curse of The Golden Flower yang digarap oleh Zhang Yimou ini punya sedikit kelemahan yang bisa jadi krusial: Penggarapan musik. Musik yang ditata oleh Shigeru Umebayashi kurang bisa menopang pelbagai adegan yang dramatik dan mempesona. Film ini berkisah tentang intrik di keluarga kerajaan antara kaisar (Chow Yun Fat), permaisuri (Gong Li), dan ketiga anaknya yaitu pangeran Wan (Liu Ye), pangeran Jai (Jay Chou) dan pangeran Yu (Qin Junjie). Kaisar dan permaisuri tidaklah akur. Di satu sisi, kaisar berusaha meracuni permaisuri lewat racun yang disusupkan pada obat yang rutin diminum permaisuri. Di sisi lain, permaisuri pun berupaya untuk mengudeta kaisar lewat sang anak kedua, pangeran Jai. Intrik in

30hari30film: The Bridge on The River Kwai (1957)

6 Ramadhan 1433 H   Tidak salah jika The Bridge on The River Kwai meraih tujuh Oscar. Film yang disutradarai oleh David Lean ini, meski berdurasi relatif panjang (161 menit), namun betah ditonton dari awal hingga akhir. Hal ini tidak lepas dari penampilan aktor-aktornya yang menawan, mulai dari Alec Guinness, William Holden, Jack Hawkins, hingga aktor Jepang, Sessue Hakayama. The Bridge on The River Kwai berkisah tentang proyek pembangunan jembatan yang digagas oleh Jepang dibawah pimpinan Kolonel Saito (Sessue Hakayama). Meski demikian, pembangunan ini tidak dilaksanakan oleh pekerja-pekerja Jepang, melainkan tentara-tentara Inggris yang menjadi tawanan. Jembatan yang harus cukup kuat untuk dilampaui kereta api tersebut rencananya menjadi penghubung antara Thailand dan Burma. Cara memerintah Jepang yang keras dan otoriter tidak disukai oleh pimpinan dari tentara Inggris yaitu Letnan Kolonel Nicholson. Ia memilih untuk mogok dan dihukum, ketimbang ikut serta dalam aturan Saito

30hari30film: Kite Runner (2007)

5 Ramadhan 1433 H Kite Runner adalah film garapan Marc Forster yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Khaled Hosseini. Film berdurasi 128 menit ini berkisah tentang dua orang anak bernama Amir (Zekkeria Ebrahimi) dan Hassan (Ahmad Khan Mahmizada). Yang menarik tidak hanya mengenai persahabatan mereka yang sangat mengharukan, melainkan latar belakang kehidupan mereka yaitu perubahan politik di Afghanistan mulai dari moderat, lalu diinvasi oleh Uni Soviet, hingga berada di bawah konservatisme Taliban. Amir dan Hassan secara latar belakang sosial tidaklah setara. Amir adalah anak majikan, sedang Hassan adalah anak dari pesuruh. Amir adalah seorang Pashtun, sedangkan Hassan beretnik Hazara. Seorang Pashtun, sering disebut-sebut sebagai “orang Afghanistan sejati”. Hal tersebut yang membuat persahabatan Amir dan Hassan seringkali diejek oleh Assef dan kawan-kawannya. Amir yang penakut, tidaklah sama dengan Hassan yang berani. Hassan tidak hanya sahabat baik bagi Am

30hari30film: Vanilla Sky (2001)

4 Ramadhan 1433 H     Vanilla Sky adalah film garapan Cameron Crowe yang merupakan remake dari film berbahasa Spanyol berjudul Abre los Ojos . Film ini diawali dengan kisah tentang eksekutif muda bernama David Aames (Tom Cruise) yang kehidupannya diwarnai kesuksesan baik dari segi uang maupun wanita. Hal ini berjalan lancar hingga akhirnya rasa cinta David terhadap Sarah Serrano (Penelope Cruz) berujung pada cemburu luar biasa dari Julie Gianni (Cameron Diaz). Kecemburuan itu berujung pada aksi nekat Julie yang menabrakan mobilnya ke pagar pembatas jalan hingga terlempar ke bawah jembatan. Dikisahkan di sana, Julie meninggal sedangkan David selamat namun mengalami kehancuran wajah dan lengan. Cerita berikutnya menjadi mozaik yang membuat kita terheran-heran. Kadang wajah David digambarkan rusak, kadang utuh. Kadang kita melihat Sofia, lalu ia berubah menjadi Julie yang mengaku sebagai Sofia. Perubahan-perubahan cepat ini terjawab di akhir film, bahwa sebenarnya David tengah

30hari30film: La Strada (1954)

3 Ramadhan 1433 H La Strada adalah film Italia yang dibesut oleh sutradara neo-realis Federico Fellini. Film yang diproduseri Dino de Laurentiis ini, musiknya ditata oleh komposer kenamaan yang akrab dengan musik The Godfather yaitu Nino Rota. Selain itu, musisi Bob Dylan menyebut film La Strada sebagai inspirasinya dalam lagunya yang terkenal Mr. Tambourine Man . La Strada bercerita tentang wanita lugu bernama Gelsemina (Giulieta Masina) yang direkrut oleh penghibur keliling Zampano (Anthony Quinn). Gelsemina diambil untuk menggantikan kakaknya, Rosa, yang meninggal dalam perjalanannya yang juga bersama Zampano. Ibunya menyerahkan Gelsemina karena dua alasan: Pertama, Zampano memberi uang sepuluh ribu Lira. Kedua, sang ibu ingin agar Gelsemina jalan-jalan melihat dunia luar. Gerak-gerik Gelsemina amat kontras dengan Zampano. Gelsemina begitu naïf, labil; kadang ia ingin pergi dari tuannya, kadang ia ingin menikah dengan Zampano. Sedang Zampano -persis seperti pertu

30hari30film: One-Eyed Jacks (1961)

2 Ramadhan 1433 Promo film One Eyed Jacks adalah selalu tentang kenyataan bahwa film ini adalah satu-satunya yang disutradarai oleh aktor legendaris Marlon Brando. Sebelum Marlon Brando yang ditunjuk untuk membesut film koboi ini, seharusnya Stanley Kubrick-lah yang menyutradarainya. Jika memang Kubrick yang akhirnya menggarap, maka film ini hanya satu tahun setelah kesuksesannya di film Spartacus tahun 1960. Marlon Brando berperan sebagai koboi bernama Rio yang mendapatkan uang dari merampok bank bersama kawannya, Dad Longworth (Karl Malden). Suatu hari, setelah sukses mendapatkan dua tas penuh berisi uang emas, Rio dan Dad dikejar-kejar oleh polisi lokal. Disinilah konflik terjadi, Dad mengkhianati Rio dengan pergi seorang diri membawa emas-emas bersamanya, sementara Rio tertangkap dan dipenjara. Singkat cerita, lompat ke lima tahun kemudian, Rio kabur dari penjara dan berupaya mencari keberadaan Dad untuk balas dendam. Dad sendiri sudah banyak berubah, ia sekarang sud

30hari30film: Midnight in Paris (2011)

1 Ramadhan 1433 H Midnight in Paris adalah film yang digarap oleh sutradara senior Woody Allen, yang pernah dengan gemilang memenangkan empat Oscar dengan karyanya tahun 1977, Annie Hall . Film ini berkisah tentang pasangan Amerika –yang akan menikah- yang tengah berlibur ke Paris, Gil Pender (Owen Wilson) dan Inez (Rachel McAdams). Dalam kunjungan ke Paris ini, keduanya sering berselisih pendapat. Inez melihat Paris sebagai tempat berlibur yang indah dan penuh dengan sentuhan artistik sekaligus historis. Sedangkan Gil lebih sentimentil daripada itu, ia memandang Paris sebagai kota yang romantis (lebih jauh ia menyebutnya, “ketika hujan”), sumber inspirasi, dan tempat dimana seniman-seniman besar pernah tinggal. Berbeda dengan Inez, Gil yang berprofesi sebagai penulis, sedemikian terobsesi untuk tinggal di Paris. Sentimentalitas ini membawa Gil pada situasi yang misterius di setiap waktu tengah malam: Ia dijemput oleh mobil tua, bertemu dengan para seniman besar dari m

Heidegger, Ammy, dan Abaji

Hari Kamis tanggal 5 Juli kemarin, secara ajaib saya berjumpa dengan tiga orang yang berbicara hal yang sama. Mereka bertiga tidak saling kenal, dan perjumpaan kami pun dilakukan di tempat yang berbeda-beda. Martin Heidegger Perjumpaan pertama adalah dengan Martin Heidegger. Saya menemui ia lewat tulisannya yang sudah ditafsir ulang oleh Frans Budi Hardiman dalam bukunya: Heidegger dan Mistik Keseharian .  Filsuf yang lahir tahun 1889 ini bicara tentang manusia yang kerapkali lupa mempertanyakan Ada. Kita seolah yakin bahwa matahari ada di atas kepala kita, kita seolah yakin bahwa arisan pasti ujung-ujungnya bergosip, kita seolah yakin bahwa Alfamart adalah tempat dimana kapitalisme membuka cabangnya. Tapi semuanya adalah asumsi-asumsi yang dijejalkan pada kita, yang membuat kita enggan untuk melihatnya lebih jernih: Memerhatikan hingga Ada itu menceritakan siapa dirinya sesungguhnya.  Ammy Kurniawan Terlalu sulit memahami Heidegger? Itulah guna kehadiran Ammy yang