Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2016

Hati

Membicarakan "hati" memang mudah untuk dituding sebagai romantisme, semacam bahasa batiniah yang dibentuk akibat ketidakmampuan menghadapi sesuatu secara rasional sehingga mengalihkannya pada hal-hal abstrak yang tak bisa diverifikasi dan difalsifikasi. "Hatiku mengatakan ada yang salah dengan semua ini", pernyataan semacam itu dipandang tak punya arti dalam ranah argumentasi, apalagi kala ditanya, "Alasannya kenapa?" Hati seringkali tak punya justifikasi, tak butuh justifikasi.  Saat beberapa waktu lalu berangkat ke Kabupaten P, saya belajar banyak tentang mengasah hati melalui berbagai ritual keagamaan yang sebelumnya tak rutin saya lakukan. Tujuan ritual-ritual semacam itu, salah satunya, adalah merawat hati, membuatnya lebih terdengar, tanpa mesti dibarengi justifikasi. Sang Guru beberapa kali bicara tentang hati beserta penyakit-penyakit yang menyertainya - hal-hal yang sering saya dapati ketika belajar agama di usia SD atau SMP: iri, dengki, sombong,

Malam Takbiran dan Tuhan yang Ada Dalam Kenangan

Mendengar takbir bergema di malam Idul Adha, harus diakui, dalam diri saya timbul semacam rasa haru. Inikah yang dinamakan iman? Saya tidak mau menyimpulkan terlalu cepat. Tapi ada satu hal yang saya pikir masuk akal: rasa haru akan malam takbiran, adalah rasa haru akan masa kecil. Ketika malam takbiran, itulah momen berkumpul bersama keluarga, bersiap menggunakan baju baru di keesokan harinya, dan memperoleh uang dari saudara-saudara untuk ditabung kemudian dibelikan kaset SEGA.   Namun saya tiba-tiba teringat novel Albert Camus berjudul Orang Asing  yang ditulisnya tahun 1942. Novel ini berkisah tentang seorang bernama Meursault yang hidup dengan begitu santai seolah tidak takut dengan konsekuensi apapun: tidak menangis di pemakaman ibunya, mau menikah dengan pacarnya karena pacarnya yang memintanya demikian (ia sendiri tidak peduli dengan rasa cinta), membunuh orang Arab, diadili dan tidak membela diri, divonis hukuman mati dan bahkan menolak untuk bertaubat di saat akhir. Pert