Di akhir abad ke-19, diawali dari usaha pemisahan psikologi dari filsafat, muncul istilah Psychologismus-Streit atau "perselisihan psikologisme". Apa itu psikologisme? Psikologisme adalah pandangan bahwa segala konsep/ gagasan dalam filsafat (batasan pengetahuan, sistem logika, dan lain-lain) dapat ditarik penjelasannya pada pengalaman mental atau proses psikologis (Vrahimis, 2013: 9). Posisi psikologi yang kian mantap dengan penelitian empiriknya membuat filsafat mesti mendefinisikan kembali tugas dan posisinya: jika segala problem filsafat bisa direduksi pada aspek mental, masih adakah sesuatu yang disebut sebagai filsafat "murni"? Menariknya, perselisihan ini tidak hanya di ranah perdebatan intelektual, tapi juga terbawa-bawa hingga ke ranah politik. Pada tahun 1913, 107 filsuf, beberapa diantaranya adalah Edmund Husserl, Paul Natorp, Heinrich Rickert, Wilhelm Windelband, Alois Riehl, dan Rudolf Eucken menandatangani petisi yang menuntut menteri kebudayaan Jer
Judul Buku : Nasib Manusia
Genre : Biografi
Objek Kajian : Kisah hidup Awal Uzhara
Penulis : Syarif Maulana
Penerbit : Publika Edu Media
ISBN : 978 - 602 - 14138 - 6 - 9
Tahun Terbit : 2014
Jumlah Halaman : 120
Harga : Rp. 40.000
Ulasan
Awal Uzhara adalah orang besar sekaligus bukan siapa-siapa. Orang besar karena ia adalah satu dari sedikit penerima beasiswa untuk bersekolah di VGIK, Moskow yang merupakan institut sinematografi tertua di dunia. Selain aktivitasnya di dunia akting dan penyutradaraan, Awal Uzhara juga turut berjasa menyebarkan kebudayaan Indonesia di Rusia lewat kegiatan mengajarnya di Universitas Negeri Moskow. Awal Uzhara adalah juga sekaligus bukan siapa-siapa oleh sebab nasibnya yang terkatung-katung di negeri orang. Kewarganegaraannya dicabut oleh pemerintah Indonesia sehingga lebih dari lima puluh tahun tidak bisa pulang ke Indonesia.
Buku ini memuat seluruh kisah hidupnya yang penuh paradoks. Ia adalah orang yang diingat sekaligus dilupakan. Dihormati sekaligus dinistakan. Dicintai sekaligus dibenci. Buku ini bukan semata-mata tentang sinematografi, akting, film, kebudayaan, ataupun nasionalisme. Kita sedang membaca sesuatu yang lebih hakiki daripada itu semua. Kita sedang membaca sebuah kehidupan. Kita sedang membaca nasib manusia.
Buku ini memuat seluruh kisah hidupnya yang penuh paradoks. Ia adalah orang yang diingat sekaligus dilupakan. Dihormati sekaligus dinistakan. Dicintai sekaligus dibenci. Buku ini bukan semata-mata tentang sinematografi, akting, film, kebudayaan, ataupun nasionalisme. Kita sedang membaca sesuatu yang lebih hakiki daripada itu semua. Kita sedang membaca sebuah kehidupan. Kita sedang membaca nasib manusia.
Testimoni
Awal Uzhara sudah cukup lama tinggal di Rusia. Dia tahu betul tentang Rusia termasuk juga segala kekurangannya. Walaupun demikian, mencintai Rusia dengan sepenuh hati sudah menjadi hal yang biasa baginya. Disini, di Indonesia, Awal Uzhara tidak henti-hentinya membagikan pengetahuan tentang sastra dan sinematografi Rusia, serta kecintaannya terhadap Rusia kepada generasi muda Indonesia.
- Vyacheslav Tuchnin (Direktur Pusat Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Rusia Jakarta)
Seandainya Awal Uzhara adalah sebuah peribahasa, kita akan menemukan to live to the absolute fullest. Beliau adalah sosok yang sangat luar biasa dan menginspirasi kami. Usia dan kondisi fisiknya tak menghalanginya untuk terus mendedikasikan diri dan memberikan ilmu untuk kami. Berkah luar biasa bagi kami bisa mendapat pengajar seperti Bapak. Beliau tidak hanya mengajarkan kami bahasa dan budaya Rusia tetapi juga mengajarkan banyak pelajaran hidup.
- Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Angkatan 2012
Penggambaran yang luas, komprehensif, dan juga mendalam tentang salah satu tokoh perfilman Indonesia yang mendalami sejarah, budaya, dan perfilman Rusia selama lima puluh tahun. Beliau merupakan tokoh yang sangat langka dan seorang legenda hidup.
- Tobing Jr. (Penggiat Komunitas LayarKita)
Comments
Post a Comment