Ilustrasi dihasilkan oleh AI Ada macam-macam pengandaian untuk manusia tertentu yang dianggap tak-lagi-seperti-manusia. Dalam sebuah pertarungan UFC (contoh ini dipilih karena saya sering menontonnya di Youtube), misalnya, seorang petarung yang begitu ganas dalam melancarkan pukulan dan bantingan bisa diibaratkan oleh komentator "seperti hewan". Mungkin karena petarung tersebut begitu "kehilangan akal", memanfaatkan hanya nalurinya untuk menerkam, memanfaatkan seluruh tubuhnya untuk menghabisi mangsa. Ada juga perandaian lain yang non-manusia, yaitu mesin. Menyebut manusia sebagai mesin sama-sama memperlihatkan "kehilangan akal", tetapi lebih menunjuk pada suatu gerakan otomat, kadang repetitif, yang kelihatannya bisa dilakukan berulang-ulang tanpa mengenal rasa lelah. Mungkin bisa dibayangkan pada Cristiano Ronaldo muda yang larinya begitu kencang atau petinju yang bisa menghujamkan pukulan terus menerus seolah-olah dia diprogram demikian. Tubuh adalah ...
Beberapa hari yang lalu, saya pindahan dari apartemen ke rumah peninggalan orang tua. Keduanya telah wafat dan setelah melalui sejumlah perundingan, diputuskan bahwa istri dan saya meninggali rumah tersebut setidaknya hingga setahun ke depan. Setelah hampir lima tahun berpindah-pindah kostan dan apartemen, akhirnya kami tinggal di sebuah rumah, lengkap dengan pekarangan dan tetangga-tetangga. Tinggal di apartemen tentu ada tetangga, tapi tidak bisa dikatakan bahwa mereka itu benar-benar tetangga. Mereka hanya tinggal bersebelahan, itu saja. Sementara di rumah ini, ada banyak tetangga yang sudah mengenal keluarga kami sejak lama. Mau tidak mau, kami harus (belajar kembali untuk) menyapa, bersikap ramah, dan ngobrol ini itu tentang kehidupan sehari-hari. Sempat berbulan-bulan tidak ditinggali, saya kira rumah tersebut menjadi asing. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir memang saya hanya sesekali saja berkunjung. Ternyata tidak. Rumah tersebut langsung terasa akrab. Memori tinggal...