Pada tulisan ini, saya Syarif Maulana, akan menjabarkan kronologi selengkap-lengkapnya tentang segala proses berkaitan dengan kasus dugaan kekerasan seksual yang dituduhkan pada saya tanggal 9 Mei 2024 di media sosial X. Tuduhan tersebut menjadi viral dan menyebabkan saya dipecat dari berbagai institusi, tulisan-tulisan diturunkan dari berbagai media, buku-buku dicabut dari penerbitan, dan dikucilkan dari berbagai komunitas filsafat, termasuk komunitas yang saya bangun sendiri, Kelas Isolasi. Penulisan kronologi ini dilakukan dalam rangka menjelaskan duduk perkara dan perkembangan kasus ini pada publik berdasarkan catatan dan dokumentasi yang saya kumpulkan. Tuduhan kekerasan seksual (selanjutnya akan disingkat KS) kepada saya dimulai pada tanggal 9 Mei 2024, dipicu oleh cuitan dari akun @flutuarsujet yang menuliskan “... katanya dia pelaku KS waktu di Tel**m, korbannya ada lima orang …”. Kata “Tel**m” tersebut kemungkinan besar mengacu pada Telkom University, tempat saya bekerja seb
Beberapa minggu lalu, kawan saya dirujak di Twitter akibat membandingkan nasib dirinya dengan Blackpink. Kawan saya itu bisa dikatakan sebagai orang yang serius belajar musik: multi instrumentalis, bisa aransemen dan komposisi, serta mendalami sejarah dan teori musik. Ia diserang netijen, utamanya oleh pendukung Blackpink, karena menganggap bahwa kelompok musik Korea itu masih muda-muda, kemampuan musiknya biasa aja, tetapi bisa kaya raya. Sementara ia, yang serius mendalami musik, uangnya tidak seberapa (kira-kira begitu). Rata-rata serangan yang tertuju pada dia berkaitan dengan ketidaksesuaian "adu nasib": Blackpink juga berusaha keras, mereka juga mati-matian dalam belajar musik. Mungkin luaran musiknya beda, tetapi hal tersebut tidak mengabaikan kenyataan bahwa antara teman saya dan Blackpink ya sama-sama berjuang juga. Intinya, tidak usah mengeluh lah . Harus diakui bahwa level rujakan itu cukup keras. Saya sendiri heran mengapa bisa demikian ya para pendukung pop-pop