Skip to main content

Kronologi dan Duduk Perkara Kasus SM

Pada tulisan ini, saya Syarif Maulana, akan menjabarkan kronologi selengkap-lengkapnya tentang segala proses berkaitan dengan kasus dugaan kekerasan seksual yang dituduhkan pada saya tanggal 9 Mei 2024 di media sosial X. Tuduhan tersebut menjadi viral dan menyebabkan saya dipecat dari berbagai institusi, tulisan-tulisan diturunkan dari berbagai media, buku-buku dicabut dari penerbitan, dan dikucilkan dari berbagai komunitas filsafat, termasuk komunitas yang saya bangun sendiri, Kelas Isolasi.  Penulisan kronologi ini dilakukan dalam rangka menjelaskan duduk perkara dan perkembangan kasus ini pada publik berdasarkan catatan dan dokumentasi yang saya kumpulkan.  Tuduhan kekerasan seksual (selanjutnya akan disingkat KS) kepada saya dimulai pada tanggal 9 Mei 2024, dipicu oleh cuitan dari akun @flutuarsujet yang menuliskan “... katanya dia pelaku KS waktu di Tel**m, korbannya ada lima orang …”. Kata “Tel**m” tersebut kemungkinan besar mengacu pada Telkom University, tempat saya bekerja seb

Selamat Datang di Klub 27

Selamat datang di Klub 27. Perkumpulan dimana bintang rock dan blues meninggal dunia di usia 27. Brian Jones, Janis Joplin, Jimi Hendrix, Jim Morrison dan Kurt Cobain adalah lima diantaranya. Selamat datang di Klub 27. Perkumpulan dimana manusia manapun memasuki usianya yang terang. Terang karena sukses melewati dengan baik krisis seperempat abad-nya, atau terang karena sebentar lagi jelang kepala tiga, dan para wanita tengah berkesadaran utuh. Berkesadaran bahwa dirinya punya keseksian lahir dan batin. Haha.

Selamat datang di Klub 27. Janganlah engkau ikut-ikutan mati bersama Morrison atau Cobain. Tapi hiduplah selamanya. Karena sesungguhnya pria jika bersama wanita adalah biasa adanya. Tapi jika wanita pergi, pria menjadi gila dibuatnya.

Jadilah terang. Jadilah seksi. Bukan seksi bentukan citra industri. Bukan seksi bentukan aerobik atau tai-chi. Tapi seksi yang cuma dikenali oleh hati. Seksi yang membuat nalar, ruh, nafsu, dan angkara tunduk kala ia disuguhkan berlenggak-lenggok di mata batinmu.

Selamat ulang tahun, kekasihku. Tetaplah haus akan ilmu, karena kehausan adalah ilmu itu sendiri. Tetaplah rindu pada Ilahi, karena kerinduan adalah Tuhan itu sendiri. Tetaplah menjaga dahaga akan kebenaran, karena dahaga sesungguhnya, merupakan kebenaran itu sendiri. Tetaplah cinta pada keluarga dan teman-teman, karena cinta adalah satu-satunya obat kesunyian. Dan di tengah pijakan kakimu yang kokoh, jangan pernah luput melihat ke bawah. Seburuk-buruknya tanah yang kotor dan berdebu, sesungguhnya tanpa ia kau tak mampu berdiri di atas apa-apa.

Joyeux Anniversaire!


Comments

  1. Hiks... Terima kasih.
    Amin, Insya Allah; segala kehausan, kerinduan dahaga dan cinta akan saya pertahankan. Insya Allah. ^^

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kelas Logika: Kerancuan Berpikir (Informal)

 Dalam keseharian kita, sering didapati sejumlah pernyataan yang seolah-olah benar, padahal rancu dan sesat. Kerancuan dan kesesatan tersebut disebabkan oleh macam-macam faktor, misalnya: penarikan kesimpulan yang terburu-buru, penggunaan kata yang bermakna ganda, penekanan kalimat yang tidak pada tempatnya, pengaruh orang banyak yang menyepakati sebuah pernyataan sebagai benar, dan lain sebagainya.    Dalam ranah ilmu logika, kerancuan dan kesesatan diistilahkan dengan fallacy (jamak: fallacies ). Fallacy ini amat banyak ragamnya, dan di tulisan ini akan disebutkan fallacy yang sifatnya informal. Formal fallacies adalah kerancuan yang dihasilkan dari kesalahan dalam aturan silogisme, penalaran, dan pengambilan keputusan. Sedangkan informal fallacies (atau disebut juga material fallacies ) adalah kerancuan yang dihasilkan dari kekeliruan memahami konsep-konsep yang lebih mendasar seperti terma, definisi, dan pembentukan premis itu sendiri.  1. Kerancuan dalam Berbahasa  1

Puisi Penjudi

  Sejak SD kutahu berjudi itu dilarang Dari Qur'an sudah jelas judi dibilang haram Orang bijak bilang tiada manusia kaya karena judi Rhoma Irama menegaskan judi merusak pikiran Tapi tidakkah Tuhan jua yang menciptakan ketidakpastian? Tidakkah Tuhan jua yang memaksa kita mengundi? Tidakkah Adam turun ke dunia karena ia main judi? Buah khuldi: jauhi atau makan Ia putuskan yang nomor dua Lantas ia turun ke bumi, melahirkan kita-kita ini Keturunan seorang penjudi Lalu jikalau memang iya tak ada yang kaya karena judi Maka tanyakan pada pemilik motor Tiger itu Yang ia menangkan ketika jadi bandar empat tahun lalu Sekarang motornya sirna, rusak hancur dalam suatu petaka Ia kembali naik angkot seperti nasibnya sebelum pesta sepakbola Para tetua bilang, "Lihat, hasil judi, dari tanah akan kembali ke tanah" Tapi si pemuda mesem-mesem dalam hati Ada keyakinan yang ia pendam dalam-dalam Bahwa setidaknya dalam suatu percik hidupnya Ia pernah naik motor Tiger Pernah merasakan gelegak k

Gin

GIN Gingin Gumilang pernah menjadi mahasiswa di kelas waktu saya masih mengajar di Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran. Saya lupa tahun berapa itu, mungkin sekitar tahun 2010 atau 2011. Gin, begitu dipanggilnya, duduk di pojokan, orangnya pendiam, tetapi saya tahu di kepalanya menyimpan banyak pemikiran. Suatu hari, saya mengumumkan di kelas bahwa akan ada konser gitar klasik di IFI Bandung dan tentu saja, saya hanya berbasa-basi saja, tidak berharap kalau mereka, yang umumnya kost di Jatinangor, akan datang ke Bandung hanya untuk menonton gitar klasik. Ternyata ada satu orang yang datang ke IFI, ya Gin itulah. Sejak itu saya terkesan. Rupanya wawasannya juga luas. Saya ingat ia tiba-tiba membicarakan Freud di kelas, di tengah mahasiswa-mahasiswa yang yah, duduk di sana hanya berharap bisa lulus saja, tanpa peduli ilmu apa yang didapat. Saya kemudian terpikir, rasanya tepat kalau Gin diajak bergaul lebih luas, keluar dari "sangkar" yang membuat